Ikuti Kami

Kampar

Warga Kurang Mampu Menangis Terharu Kedatangan Kamsol

Seorang kakek kurang mampu menangis terharu kedatangan Pj Bupati Kampar, Dr. H. kamsol.

BANGKINANG – Pj Bupati Kampar, Dr. H. Kamsol terus lakukan pemantauan langsung melihat kondisi masyarakat yang kurang mampu desa ke desa. Sore tadi, Sabtu (8/4/223) Kamsol menemukan warga kurang mampu di Dusun Teratak Desa Muara Uwai, Kecamatan Bangkinang.

Kedatangan orang nomor satu di Kabupaten Kampar ini disambut suka cita salah seorang kakek kurang mampu di Desa Muara Uwai itu terharu hingga meneteskan air mata sambil memeluk Pj Bupati Kampar ini. Istri kakek ini nenek Erna pun ikut menangis tersedu-sedu terharu.

Nenek Erna yang menangis terharu ini mengaku tidak menyangka dikunjungi seorang pemimpin Kabupaten Kampar. Bahkan nenek ini tak sungkan-sungkan menyampaikan kondisi ekonominya yang sulit kepada Kamsol.

Hal senada disampaikan Abu bakar. Ia mengaku kepada Pj Bupati sedang mengidap penyakit asam urat. Sambil meneteskan air mata, ia mengungkapkan terima kasih tak terhingga atas kunjungan Pj Bupati Kampar ini.

Di hari yang sama, Pj Bupati Kampar ini juga menemukan warga kurang mampu lainnya di Desa Muara Uwai ini. Tampak kondisi rumah Milka yang masih berusia 24 tahun dengan 3 orang anak.

Pj Bupati Kampar, Kamsol mengaku sedih melihat kondisi masyarakatnya, yang mana masih banyak diantara keluarga yang masih kurang beruntung, salah satunya adalah seperti yang dialami oleh seorang nenek tua yang sudah janda Jusmidar (60 th) dengan anak 4 orang dan suami telah meninggal.
Ia menggantungkan ekonomi dari pekerjaan mencari kara seken. Sementara anak-anaknya juga berada pada ekonomi yang lemah yang tinggal di rumah tua yang sudah lapuk dan sebagian rumah tidak difungsikan.

Pj Bupati Kampar juga mengaku sedih saat meninjau kediaman masyarakat yang tidak memiliki tempat tinggal yang layak, seperti dialami oleh Erna yang tinggal di gubuk setengah dinding. Untuk itu, Kamsol meminta agar segera dibelikan papan untuk menutup sisa rumah yang belum ada dinding. Begitu juga warga kurang mampu di kediaman Fitri Yulita yang kecil dan sempit. Dan Linda dengan rumah sewa yang ditempati oleh 3 keluarga dalam satu rumah.

“Pada setiap meninjau warga ini merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Kampar kepada nasyarakat. Oleh sebab itu, melalui program peduli tetangga ini, seharusnya tidak ada lagi masyarakat yang sangat sulit. Jika tidak bisa lakukan sendiri laporkan ke pihak desa, kecamatan atau langsung sampaikan kepada saya.

“Kami datang kesini karena ada laporan dari pihak desa, pemuda setempat maupun dari pantauan kami sendiri. Dengan sedikit bantuan ini, semoga dapat meringankan beban bapak ibu sekalian.Program yang saat ini digalakkan Pemerintah Kabupaten Kampar peduli tetangga, peduli warga kurang atau janda tua,” kata Kamsol.***