Politik
Mahasiswanya Dari Aceh Hingga Papua, Berikut Keunggulan Kuliah di Politeknik Kampar
Inilahlahkampar-BANGKINANG – Politeknik Kampar (Polkam) merupakan salah satu perguruan tinggi di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Perguruan tinggi yang kini telah memiliki lima program studi dan dalam proses penambahan tiga program studi lagi ternyata menjadi salah satu kampus yang diincar oleh putra putri dari berbagai penjuru daerah di Indonesia. Tak jarang di kampus ini kita menemukan mahasiswa yang berasal dari Aceh hingga Papua.
Direktur Politeknik Kampar Nina Veronika, ST, M.Sc didampingi Wakil Direktur III Politeknik Kampar Muhammad Ridwan, ST, MT dalam bincang-bincangnya dengan wartawan di ruang kerjanya, Selasa (25/7/2023) mengungkapkan, Politeknik Kampar sejak awal fokus kepada ilmu tentang kelapa sawit, pengolahan maupun bisnis kelapa sawit karena potensi pasar kelapa sawit sangat tinggi dan potensi kebutuhan tenaga kerja sektor ini juga tinggi.
Dikatakan, Politeknik Kampar memiliki lima program studi yaitu Program Studi D2 Teknik Pengolahan Kelapa Sawit, D3 Teknik Pengolahan Sawit, D3 Perawatan dan Perbaikan Mesin dan D3 Teknik Informastika dan D4 Administrasi Bisnis Internasional.
Saat ini Politeknik Kampar sedang melaksanakan proses penerimaan mahasiswa baru yang telah memasuki gelombang ketiga. Penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan melalui tiga jalur yaitu jalur reguler, jalur KIP Kuliah Kemendikbudristek dan jalur beasiswa dari BPDPKS (Badan Pengeola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) dibawah Kementerian Keuangan yang berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dibawah Direktorat Jenderal Perkebunan. Kegiatan perkuliahan tahun 2022/2023 akan dimulai September mendatang.
Jalur beasiswa dari BPDPKS sangat bergengsi dan proses seleksinya cukup ketat. Politeknik Kampar tahun ini kembali mendapatkan kuota melalui jalur ini sebanyak 180 orang mahasiswa untuk empat program studi. Tahun ini merupakan tahun kelima Politeknik Kampar mendapatkan kepercayaan melaksanakan program ini.
Pada tahun pertama, Politeknik Kampar mendapatkan kuota sebanyak 90 orang mahasiswa, tahun kedua 75 orang, tahun ketiga 80 orang, tahun keempat sebanyak 120 orang dan tahun kelima sebanyak 180 orang.
Proses seleksi melalui jalur beasiswa BPDPKS terbuka untuk putra putri se-Indonesia. Hal itu pulalah yang menyebabkan mahasiswa di Politeknik Kampar tidak hanya berasal dari putra putri daerah di Kampar maupun Riau, namun berasal dari berbagai daerah di Indonesia. “Dari Aceh sampai Papua ada mahasiswa kita. Ada anak dari Sulawesi dan Jawa juga,” bebernya.
Program ini juga bisa diikuti oleh putra putri Kabupaten Kampar dengan syarat dari latar belakang orang tuanya bekerja di sektor kelapa sawit atau memiliki kebun sawit maksimal 4 hektare.
Empat program studi yang mendapatkan jatah penerimaan mahasiswa melalui jalur beasiswa BPDPKS adalah Program Studi D2 Teknik Pengolahan Kelapa Sawit, D3 Teknik Pengolahan Sawit, D3 Perawatan dan Perbaikan Mesin dan D3 Teknik Informastika. Peminat program beasiswa BPDPKS ini sangat tinggi. Untuk tahun ini ada sekira 5.000 orang calon mahasiswa yang bersaing untuk memperebutkan sekira 2.000 kuota.
“Ini merupakan tahun kelima dipercaya Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit sebagai pelaksana program pendidikan untuk pengembangan sumber daya manusia dibidang sawit. Karena ini dari sawit maka anak-anak yang berada di sektor perkebunan sawit, mulai pemilik kebun maksimal empat hektare, pekerja di kebun dan industri sawit dan di koperasi bisa ikut,” ujar Nina.
Menurutnya, beasiswa ini sangat seksi, karena biaya yang ditanggung oleh pemerintah sangat lengkap sehingga sangat diminati. Biaya yang ditanggung pemerintah mulai dari biaya keberangkatan dari daerah asal, baik melalui jalur darat, laut dan udara, uang saku rutin setiap bulan, uang buku setiap semester, pakaian, asuransi, pelaksanaan wisuda sampai kembali lagi ke daerah asal. Mereka hanya datang untuk belajar dan mengembangkan diri,” ulas Nina.
Kuliah di Politeknik Kampar memiliki beberapa keunggulan. Salah satu keunggulannya adalah bahwa Politeknik Kampar fokus kepada ilmu tentang kelapa sawit, mulai dari hulu sampai ke produk hilir sawit. Mahasiswa Politeknik Kampar diakhir masa perkuliahanya telah berhasil memproduksi minyak goreng, pomade, hingga sawit merah dan termasuk alat alat yang dihasilkan mahasiswa seperti dari Prodi Teknik Perawatan Mesin. “Kalau dari Prodi Teknik Informtika menghasilkan program-program yang menghasilkan untuk bisnis sawit,” ulasnya.
Nina juga mengungkapkan bahwa fasilitas pendidikan di Politeknik Kampar cukup lengkap. Di Politeknik Kampar terdapat workshop untuk mesin dilengkapi alat manufaktur, labor, ruang kelas yang sangat memadai, dilengkapi tv, android, ac. Sarana prasarana yang cukup lengkap memberikan dukungan yang bagus untuk menunjangbpraktek kerja bagi mahasiswa.
“Untuk praktek semuanya mencukupi. Kita juga punya kebun sawit pendidikan, luasnya empat hektare,” bebernya.
Ia menggaransi bahwa alumni Politeknik Kampar siap memasuki dunia kerja.
Terhadap para alumninya juga pihak Politeknik Kampar juga turut berupaya menjadikan alumninya terserap di dunia kerja alias tidak menganggur. Oleh sebab itu, penyerapan tenaga kerja terhadap alumni Politeknik Kampar saat ini cukup tinggi, yakni mencapai 80 persen. Mereka sudah bekerja di sektor industri, baik industri kelapa sawit maupun industri lainnya dengan masa tunggu 0 hingga tiga bulan. Mereka tidak hanya bekerja di perusahaan pengolahan kelapa sawit namun juga bekerja di perusahaan atau pabrik lainnya. Karena para alumninya dari berbagai daerah di Indonesia, maka mereka kini juga tersebar bekerja di berbagai perusahaan di berbagai daerah di Indonesia.
Kerjasama dengan pihak swasta/ perusahaan dalam rangka penyerapan tenaga kerja juga terus dilakukan oleh Politeknik Kampar. Tahun lalu, dua perusahaan, yaitu PT Triputra Agro Persada dan PT Permata Hijau Group melaksanakan proses perekrutan karyawannya di kampus Politeknik Kampar untuk posisi asisten pabrik.
Tahun ini Politeknik Kampar menargetkan penerimaan mahasiswa baru sebanyak 250 orang.”Mudah-mudahan lebih banyak karena untuk menuju mandiri dan untuk membuat kampus stabil minimal kita buka sepuluh Prodi dan mahasiswa sekitar seribu orang,” beber Nina. Politeknik Kampar akan memulai kuliah perdana pada tahun ini bulan September mendatang dan akan dihadiri oleh Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, pejabat dari Kementerian Keuangan dan pejabat pemerintah daerah.(Yan)