Politik
UP Datangi Ketua DPRD Kampar Muhammad Faisal Minta Dukungan Pembangunan Kebun Raya Seluas 49,6 Ha
Inilahlahkampar-BANGKINANG – Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Bangkinang berencana bangun kebun raya. Dalam rencana, pihak Universitas Pahlawan pembangunan kebun raya pusat konservasi dengan luas wilayah 49,6 hektare. Tujuannya untuk melestarikan dan menjaga keanekaragaman hayati Provinsi Riau.
Rektor Universitas Pahlawan, Prof. Dr. Amir Luthfi melalui wakil Rektor II M. Nizar Syarif Hamidi yang didampingi sejumlah rekannya gelar audensi sekaligus meminta dukungan ke DPRD Kabul Kampar, Senin (7/8/2023).
Dalam audiensi ini tampak dihadiri oleh ketua DPRD Kampar Muhammad Faisal, ST, anggota DPRD Kampar Zulpan Azmi, ST.MT, anggota DPRD Kampar Juswari, anggota DPRD Kampar Ropii Siregar, S.Sos, SE. Sementara pihak Universitas Pahlawan dihadiri oleh ketua Program Hutan Konservasi Samsurijal Hasan, Dekan Fakultas Ilmu Hayati Syamsul Bahri, Kabag Umum Aryadi dan Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Dr. Molly Wahyuni.
Pada kesempatan pertemuan ini, ketua DPRD Kampar mengapresiasi dan mendukung terhadap rencana program pembangunan kebun raya Universitas Pahlawan ini.
“Muda-mudahan dengan kehadiran kebun raya ini, bisa memberikan manfaat, minimal menjadi tempat edukasi. Kami sangat mendukung, nanti seperti apa mekanismenya kami akan menjemput dukungan yang seperti apa. Apa program-program buat pagar dan sebagainya agar bisa kita anggarkan untuk itu,” ucapnya.
Selain itu, Muhammad Faisal menginginkan status hutan yang akan dijadikan kebun raya ini ditentukan terlebih dahulu keberadaan kawasannya, agar dikemudian hari tidak menjadi masalah.
“Mohon juga kami informasi tentang keberadaan kawasan yang akan dibangun kebun raya ini. Karena kita sama-sama tahu bahwa Indonesia ini sering terjadi adalah masalah hutan. Untuk itu, kami ingin terlebih dahulu mengetahui status hutan ini seperti apa,” ulasnya.
Sementara itu Dekan Fakultas Ilmu Hayati Samsul Bahri Universitas Pahlawan Bangkinang menjelaskan bahwa rencana lokasi kebun raya ini seluas 49,6 hektare, dan 28,46 hektare sudah dibebaskan. “Dan kami juga sudah melakukan pertemuan dengan para ninik mamak, tokoh adat dan masyarakat yang memiliki lahan di sekitar lokasi yang akan dijadikan kebun raya,” ucapnya.***