Kampar
Pj Bupati Kampar Silaturahmi Dengan Tokoh Masyarakat Desa Sekijang
Pj Bupati Kampar Silaturahmi Dengan Tokoh Masyarakat Desa Sekijang
BANGKINANG – Pj Bupati Kampar Dr. H. Kamsol silaturahmi sekaligus syukuran atas pembangunan Balai Adat Kenegerian Desa Sekijang, Kecamatan Tapung Hilir,(4/2/2023).
Turut hadir diantaranya Plt. Kepala Kesatuan Polisi Pamong Praja Arizon.SE, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Ir.Zuliah Dharma Pariwisata, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Drs. Agustar.M.Si, Kepala Dinas Perkebunan dan Kesehatan Hewan Ir. Syarizal, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Drs. Mahadi.M.Si, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang Afdal.ST.MT , Kepala Dinas Kesehatan dr.Zulhendra Das’at. M.H.Kes, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda Olah Raga Aidil.SH.M.Si, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ahmad Faiz. SE, Kepala Dinas Sosial Drs.Muhammad.M.Si, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kampar, Bapak Lukmansyah Badoe,S.Sos. M.Si, Kepala Dinas Komunikasi, Imformatika dan Persandian Yuricho Efril.S.STP, Camat Tapung Hilir Hadinur Rahman.S.STP, Datuk Pucuk Adat Kepala Desa Se Kijang Jon Kenedi.S.Pd.I dan Tokoh Masyarakat H.Catur Sugeng Susanto.SH.MH.
Pj.Bupati Kampar Dr.H.Kamsol.MM menyampaikan selamat kepada masyarakat desa Sekijang atas pembagunan yang terlaksana, semoga segala upaya dan usaha dalam memajukan dan memakmurkan masyarakat desa dapat segera terwujud.
Untuk itu Pemerintah Kabupaten Kampar terus berupaya mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam rangka peningkatan ekonomi secara merata disetiap desa-desa sehubungan dengan itu, perlu kami sampaikan bahwa di Kabupaten Kampar begitu banyaknya produk-produk unggulan yang masih belum semuanya tersentuh.
Pemerintah Kabupaten Kampar juga telah mengupayakan peningkatan produksi tanaman pangan khususnya padi terus diupayakan pemerintah Kabupaten Kampar, salah satunya dengan menerapkan inovasi Teknologi Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPAT-BO).
Pembangunan pertanian khsususnya tanaman pangan dan holtikultura mempunyai peranan yang sangat penting dalam mewujudkan stabilitas nasional sehingga harus dilaksanakan secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
Adopsi inovasi IPAT-BO sebagai teknologi hemat input (air, bibit dan pupuk anorganik) yang bertumpu pada manajemen pemupukan terpadu berbasis bioamelioran diharapkan mampu meningkatlkan efisiensi pemupukan dan menaikkan produktivitas dari 5-6 ton/ha menjadi 6-8 ton/ha.
Insya Allah kedepannya kita tingkatkan dengan penanaman diseluruh lahan persawahan yang ada di kecamatan-kecamatan yang di Kabupaten Kampar, pada Sektor Perikanan, Pemerintah Kabupaten Kampar telah melakukan kerjasama dengan Dewan Pengurus Cabang Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPC Apindo) Kabupaten Kampar dan telah mendapatkan permintaan ekspor abon ikan patin ke Malaysia sebanyak 38 ton perbulan yang berawal dari penandatanganan kerjasama antara Business Strategy Profesional (BSP) Axon Consultancy SDN BHD Malaysia atau Apindo-nya Malaysia dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar berupa Letter Of Intent (LOI) tentang Kerjasama Bidang Pengembangan UMKM Sektor Industri Makanan dan Pariwisata Kabupaten Kampar.
Beberapa UMKM yang masuk daftar untuk dikembangkan dan dipasarkan ke luar negeri, seperti produk olahan nenas, ikan patin dan madu. Namun pada kegiatan ekpos di Malaysia pada 12 September 2022 yang lalu oleh BSP Axon Consultancy SDN BHD Malaysia, menjelaskan bahwa untuk saat ini yang siap untuk diedarkan di pangsa pasar luar negeri adalah abon ikan patin.
Pemerintah juga berupaya melakukan pengembangan disektor-sektor lainnya seperti Parawisata saat ini kita menuju pada The Beuty Of Kampar, sedangkan untuk pengembangan UMKM, Pemerintah saat ini sedang melakukan Optimalisasi Potensi Utama Daerah terkait Pengoptimalisasian UMKM..
Pemerintah Kabupaten Kampar bersama Bank Indonesia (BI) telah mengucurkan dana sebesar 1.5 Trilliun dan sudah tercatat sebanyak 18.700 debitur di Kabupaten Kampar per Bulan Oktober s/d November 2022, dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat yang ditengah-tengah masyarakat lebih dikenal dengan KUR untuk pengembangan usaha bagi masyarakat diberbagai sektor usaha baik besar, menengah maupun kecil.
Kita ketahui, Kabupaten Kampar dalam menjalan roda pemerintah mempunyai falsafah tigo tungku sarojangan dimana Pemerintah secara bersama-sama dengan tokoh adat, ninik mamak dan tokoh agama bergandengan dalam menyatukan visi dan misi untuk membangun negeri, pemerintah menjalan program-program pembangunan sesuai aturannya, tokoh adat dan ninik mamak membimbing anak kamanakan melalui aturan adatnya, serta tokoh agama akan mempererat ukhuwah islamiah dan tali silahturami antar sesama melalui aturan agama, semua itu bersatu untuk negeri Kampar yang sejahtera.
Kepala Desa Se Kijang Jon Kenedi.S.Pd.I sekaligus Pucuk Adat Kenegrian Sai Kijang menyampaikan saya memgucapkan terimah kasih atas silahturrahmi Pj Bupati Kampar ke Desa Sa Kijang dan saya juga, sejarah singkat Desa Sei Kijang di bentuk Desa Se Kijang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar ini yang menurut beberapa tokoh masyarakat setempat kata Sekijang berasal dari penampakan Kijang bertanduk emas yang konon di jumpai oleh orang atau pemuka masyarakat yang pertama kali datang mencari dataran tanah yang tinggi dari permukaan air untuk di jadikan perkampungan masyarakat.
Pada suatu masa terdengarlah oleh Raja Siak Sri Indra Pura bahwa di hulu sungai siak ada perkampungan yang masyarakatnya sangat berkembang, maka di utuslah oleh sang raja penglimanya untuk melihat dan mengadakan perundingan dengan Tokoh masyarakat Sekijang agar bergabung dibawah kerajaannya, maka Sekijang yang dulunya disebut dengan kampung/koto berubah nama menjadi Negeri Sekijang setelah perundingan tersbut di setujui.
Dengan melihat perkembangan Negeri Se Kijang Kerajaan Siak Sri Indra Pura menjadikan Negeri Sekijang sebagai pusat pemerintahan yang disebut dengan Provinsi Tapung Kanan, Provinsi ke tujuh dari Kerajaan Siak yang dipimpin oleh seorang Datuk yang bergelar Datuk Bandoro Mudo, berselang beberapa waktu datanglah kolonial Belanda ke daerah Sekijang terjadilah dua kepemimpinan tertinggi di Sekijang yang pertama Datuk Bandoro Muda yang memimpin tentang adat dan kebudayaan masyarakat, yang kedua Onder Distrik Hup Tapung Kanan ( setingkat Camat ) yang memimpin tentang pemerintahan.
Negeri Se kijang pernah mendapat hadiah dari Kerajaan Siak Sri Indra Pura yaitu berupa mimbar Masjid pada tahun 1213 Hijriah sama dengan 1794 Masehi, hasil dari perundingan datuk-datuk dari Negeri Se Kijang yang di utus oleh Raja Siak untuk melakukan perundingan dan mempertahankan wilayah kedaulatannya yang diambil oleh Raja Rokan, alhamdulillah kegiatan ini melaksanakan kami melaksanakan pengobatan gratis dan sunatan massal bagi masyarakat setempat.(rilis)