Ikuti Kami

Kampar

PMI Kampar Pertama Kali tak Dipimpin Sekda, Hendri Janji Lakukan Perubahan di PMI

Inilahkampar-BANGKINANG – Kepengurusan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kampar masa bakti 2023-2028 dibawah kepemimpinan H Hendri, SH, MH dilantik di aula rumah dinas Bupati Kampar Senin (29/5/2023) sore.

Hendri mencatat sejarah karena ia merupakan orang pertama yang memimpin organisasi di Kabupaten Kampar dari kalangan masyarakat karena tradisi selama ini PMI Kampar selalu dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar.

Pelantikan pengurus PMI Kampar dihadiri oleh Ketua Bidang Organisasi PMI Pusat Muhammad Mu’as yang mewakili Ketua Umum PMI Pusat, Penjabat Bupati Kampar yang diwakili Plh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Riadel Fitri yang juga Staf Ahli Bupati Kampar, Ketua PMI Provinsi Riau Syahril Abu Bakar. Tampak tamu yang hadir mantan Ketua PMI Kabupaten Kampar periode 2009-2014 H Zulher, sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Kampar, camat perwakilan dari Kodim 0313/KPR dan perwakilan dari Polres Kampar dan undangan lainnya.

Dalam sambutannya Ketua PMI Kabupaten Kampar H Hendri yang juga merupakan seorang pengusaha sukses di Kampar menyampaikan, mandat utama PMI adalah memberi bantuan kepada masyarakat dalam situasi darurat bencana alam atau ulah manusia disamping melaksanakan tugas pemerintah dalam donor darah sukarela. “Sebagai organisasi kemanusiaan, PMI adalah milik masyarakat, untuk bergabung bersama PMI dalam semangat kedermawanan dan kerelawanan, keanggotaannya terbuka bagi semua golongan tanpa membeda-bedakan,” cakap Hendri.

Ia menambahkan, kepengurusan PMI Kabupaten Kampar periode 2023-2028 akan berkarya secara lebih cepat, langsung dan baik kepada masyarakat melalui program utama dalam peningkatan pelayanan donor darah sukarela, kedaruratan bencana dan pencegahan dampak perubahan iklim, sebagai upaya pengurangan kerentanan dan penguatan ketahanan masyarakat.

Sementara itu dalam sesi wawancara setelah pelantikan, Hendri menyampaikan, PMI Kampar akan bekerjasama dengan PMI daerah lainnya seperti Pekanbaru untuk menggelar pelatihan.

Untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan darah dan memperpanjang lamanya masa penyimpanan, pengurus PMI Kampar juga akan menjalin kerjasama lintas daerah.

Ia mencontohkan PMI Pekanbaru yang bisa mencapai 7.000 kantong darah sebulan dan bisa tahan sampai dua tahun. Sementara di PMI Kampar darah yang disimpan baru bisa selama tiga bulan. “Permintaan di Pekanbaru jauh lebih banyak memang, karena banyak rumah sakit yang besar. Sementara kita yang besar baru RSUD Bangkinang,” terangnya.

Disamping itu pengurus PMI Kampar akan mengupayakan adanya klinik hemodalisa atau pencucian darah.
“Kota akan audiensi dengan Pak Pj Bupati Kampar yang juga pelindung PMI Kampar. Apakah nanti akan masuk pihak ketiga,” ulasnya.

Selain itu ia berjanji akan memperbaiki internal organisasi PMI Kampar. Mengenai sarana prasana, ia berterima kasih kepada mantan Ketua PMI Kampar dan Sekda Kampar H Yusri karena pada masa kepemimpinannya PMI membangun gedung baru dan cukup besar.

Hendri mengaku telah menerima berbagai informasi maupun keluhan dari masyarakat seperti biaya perkantong darah yang dibebankan kepada penerima darah. Menurut Hendri, jika masyarakat merupakan peserta BPJS maka ia menjamin tidak akan ada dipungut biaya. Mengenai tarif biaya ini ia akan mencari informasi yang jelas.

Sementara itu Ketua PMI Provinsi Riau Syahril Abu Bakar mengapresiasi Pemkab Kampar karena PMI Kampar merupakan PMI kabupaten/kota di Riau yang paling besar mendapatkan dana hibah dari pemerintah kabupaten/katanya. Pemkab Kampar juga telah membangun gedung yang cukup luas.

Syahril berharap PMI Kabupaten Kampar menjalin kerjasama dengan PMI Kabupaten/kota dari provinsi tetangga seperti PMI Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar.***