Ikuti Kami

Kampar

Sekda Hambali Buka Ijtima’ Ulama X MUI Kabupaten Kampar

Inilahkampar-BANGKINANG – Sekda Kampar, Hambali membuka Ijtima’ Ulama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kampar yang ke X. Hadir dalam kesempatan itu diantaranya Anggota DPD-RI Komisi V Syahrul Aidi Maza’at, Ketua MUI Kampar Prof. DR. H. Ilyas Husti, Ketua Umum MUI Kampar, Dr. H. Mawardi Saleh, H. Alaiddin Athory Aidarus, Lc, Pemateri Prof. DR. H. Abdullah, M,Si, dan Prof. DR. H. Akbarizan, M,Ag.

Kegiatan Ijtima’ MUI Kabupaten Kampar ke X ini digelar di Aula Kantor Bupati Kampar pada Sabtu (9/12/2023). Dalam sambutannya Hambali menyampaikan bahwa Ijtima’ ulama dilakukan untuk menemukan kata mufakat atau keputusan bersama seluruh ulama terhadap terjadinya isu-isu strategis terutama permasalahan NKRI, dan juga Ijtima’ ulama melalui dakwahnya dapat mengajak seluruh umat untuk menjaga keutuhan NKRI.

Ia juga mengatakan melalui Ijtima’ ulama MUI dirinya berharap forum ini sebagai tempat menyampaikan ide, gagasan, dalam mencari solusi terhadap seluruh masalah keumatan dan menjaga keutuhan NKRI ini jauh lebih utama dan diutamakan, Hambali juga mengatakan melalui Ijtima’ ulama ini dapat menjaga dan mengajak seluruh umat untuk menjaga keutuhan dan persatuan umat.

Hambali juga menjelaskan Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar menyampaikan menyampaikan bahwa dia yakin dan komitmen, bahwa MUI dan seluruh ormas Islam yang ada di Kabupaten Kampar harus dilindungi oleh pemerintah daerah. Dimana ormas Islam adalah salah satu elemen sebagai penopang pembangunan Kabupaten Kampar, sekaligus sebagai penyejuk di tengah masyarakat.

Dengan demikian, Hambali mengajak semua ormas yang ada di kabupaten Kampar untuk bersatu padu, ibarat pepatah Kampar, “Tali Bapilin Tigo, Tigo Tungku Sajoghangan” karena dalam falsafah tersebut terdapat salah satunya ulama.

Ijtima Ulama adalah agenda Kabupaten Kampar yang sangat penting dan strategis. forum ini telah menghasilkan rumusan-rumusan fatwa keagamaan yang sangat bermanfaat dan memberi maslahah bagi umat, baik dalam lingkup individu, keluarga, masyarakat maupun bangsa.

Hambali mrnyampaikan Ijtima’ ulama MUI adalah tradisi keberislaman yang sangat positif bagi bangsa religius seperti Indonesia. Sebab, ijtima’ bertujuan untuk merawat pengembangan NKRI dan penyelesaian masalah keummatan berbasis pada persatuan dan kesatuan dan kajian sosial kebangsaan.

“Seperti kita ketahui, bahwa masalah keummatan belakangan ini terus berkembang dan sangat kompleks. Sehingga memerlukan solusi-solusi keagamaan yang progresif dan berwawasan masa depan. Apalagi masalah-masalah tersebut masuk dalam area ijitihadiyyah yang menjadi domain para ulama sebagai ahlinya,” ujarnya.