Kampar
Komitmen Penurunan Stunting, Pj Bupati Kampar Buka Rakor dan Penyusunan Raker Tahun 2024
BANGKINANG – Pj Bupati Kampar H. Hambali, SE.MH membuka acara rapat koordinasi penyusunan rencana kerja tim percepatan stunting tahun anggaran 2024, Selasa (02/01/2024).
Hadir juga pada kesempatan ini Ricana Djayanti Hambali selaku Pj Ketua TP-PKK Kab Kampar, Ketua TPPS Kampar Drs.H.Yusri .M.Si, Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Dra. Mardalena Wati Yulis.M.Si dan para Kepala OPD Kampar Se-Kabupaten Kampar.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Kampar menyampaikan bahwa stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga menyangkut masa depan generasi bangsa. Mari bersama-sama berkomitmen untuk menciptakan kebijakan yang efektif dan kolaborasi lintas sektor guna mencapai target percepatan penurunan angka stunting.
“Kita telah bersama-sama menghadapi tantangan kesehatan yang kompleks ini dan saatnya kita bersatu untuk memberikan solusi yang berkelanjutan. Mari kita tingkatkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta demi mencapai impian bersama generasi yang sehat dan kuat. Terima kasih atas komitmen dan partisipasinya dalam upaya penurunan stunting,” ujar Pj Bupati Kampar.
Sementara itu, perwakilan BKKBN Provinsi Riau Dra. Mardalena Wati Yulis.M.Si menyampaikan penegasan dari presiden Joko Widodo bahwa target penurunan angka Stunting sebesar 14 persen harus dapat dicapai pada tahun 2024 mendatang. Program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Banggakencana) dan percepatan penurunan stunting.
Pentingnya asupan gizi yang diberikan kepada ibu hamil dan juga bayi, sejalan dengan arahan Presiden RI yang meminta jajaran Kementerian Kesehatan untuk menghentikan pemberian biskuit dan menggantinya dengan makanan tinggi protein bagi ibu hamil dan bayi melalui puskesmas dan posyandu.
Presiden RI juga berpesan untuk dapat memfokuskan pentingnya penyuluhan dan pemberian edukasi bagi masyarakat mengenai makanan dan gizi untuk anak.
Presiden berharap, dengan adanya kasus pemberian minuman kopi kemasan kepada bayi, mari kita sama-sama menjaga agar tidak kembali terjadi kejadian tersebut di Indonesia. (Prot-dokpim).